
Mengenal beberapa upacara adat Sumatera Barat yang unik dan khas meliputi kebudayaan yang menarik dari suku minangkabau, suku mentawai, dan masyarakat silungkang.
Indonesia terdiri dari berbagai budaya dan adat istiadat sesuai dengan daerah masing-masing tidak terkecuali Sumatera Barat. Di Provinsi ini adatnya telah menganut syariat Islam dan unsur Melayu yang masih sangat melekat dalam setiap event tradisional.
Ada banyak sekali adat istiadat yang terdapat di Sumatera Barat, berikut adalah 3 upacara adat yang menarik minat para wisatawan mancanegara.
1. Tabuik
Tabuik merupakan upacara adat yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharam. Upacara ini untuk memperingati wafatnya Husein cucu Nabi Muhammad SAW. Tabuik ini pertama kali dikenalkan oleh tentara Tamil Muslim yang berasal dari India pada tahun 1831.
Arti dari Tabuik sendiri adalah pengusungan jenazah, pada awalnya upcara ini adalah adat Syi’ah tapi saat ini tak sedikit penganut Sunni yang turut melaksanakan upacara tabuik ini.
Peringatan Asyura atau upacara tabuik meliputi upacara pelabuhan tabuik ke laut lepas. Dan bagi masyarakat minang, Tabuik sangatlah penting untuk menghormati keluarga Nabi Muhammad SAW. Banyak juga warga desa yang berbondong-bondong ke pantai untuk melaksanakan upacara atau hanya sekedar menyaksikan hiruk piruknya pelaksanaan upacara tersebut.
2. Balimau
Balimau adalah tradisi agama hindu yang masih mengakar di Sumatera Barat sampai saat ini yaitu dengan membersihkan diri di sungai atau di tempat-tempat pemandian umum.
Balimu ini diadakan pada saat sebelum bulan Ramadhan untuk menyucikan diri secara lahir dan batin.
Yang unik dari upacara balimu ini adalah cara mandinya yang menggunakan air limau atau jeruk nipis.
Jeruk nipis ini dipercaya bisa membasuh kotoran dan juga keringat yang sudah melekat pada kulit.
Pemakaian jeruk nipis pada acara upacara balimu adalah sebagai bentuk simbol mandi pada jaman dahulu saat belum ada sabun, warga minang membersihkan diri dengan memakai jeruk nipis.
Untuk pemandian pria dan wanita pada tempat terpisah. Untuk laki-laki mandi di sungai sedangkan perempuan mandi di tempat pemandian yang tertutup.
Tapi untuk sekarang ini banyak sekali terjadi penyimpangan karena tidak jarang para pria dan wanita setempat berbondong-bondong ke sungai untuk bisa meramaikan perayaan Balimu. Hasilnya upacara yang dulu adalah upacara kegamaan kini malah beralih fungsi menjadi perayaan atau rekreasi.
3. Makan Bajamba
Makan bajamba atau disebut juga dengan Barapak merupakan kegiatan makan masyarakat minang dengan cara duduk bersama-sama di tempat yang sudah ditentukan. Ini merupakan tradisi turun menurun yang bertujuan untuk mendekatkan diri satu sama lain tanpa memandang kelas sosial seseorang.
Upacara makan bajamba ini biasanya diadakan pada hari-hari libur keagamaan atau ketika sedang ada pesta adat. Makan bajamba sering juga diadakan pada saat sedang ada pertemuan penting.
Tidak jarang juga upacara yang satu ini dipadati oleh para wisatawan yang sangat penasaran terhadap makan bajamba. Dengan meja yang panjang dan alas seadanya menjadikan tempat perjamuan berlangsung. Bahkan untuk kelompok-kelompknya tersendiri dari puluhan hingga ratusan orang yang duduk saling berhadap-hadapan di meja yang memanjang.
Tradisi Makan Bajamba ini juga pernah tercatat dalam MURI pada tahun 2006 lalu. Jika Anda berkeinginan berkunjung ke Sumatera Barat untuk bisa merasakan kultur smuatera barat silahkan untuk berkunjung pada saat warga sedang mengadakan upacara adat seperti yang dijelaskan di atas.
Discussion about this post